Pulau Panjang Kepulauan Seribu menjadi salah satu pilihan untuk menghabiskan waktu di sekitaran Jakarta. Jika biasanya Anda menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan, tidak ada salahnya mencoba wisata ini.
Padahal kawasan Pulau Seribu adalah permata yang terletak di utara Jakarta, sayangnya orang malah lebih memilih destinasi pesisir seperti Bali. Bagi Anda yang belum pernah datang kesini, cobalah meluangkan waktu.
Terutama bagi Anda yang hendak melakukan wisata religi, kawasan ini menjadi pilihan paling tepat, khususnya bagi umat Islam. Soal akses tidak perlu khawatir, karena ada berbagai opsi yang dapat digunakan.
Pulau Panjang Kepulauan Seribu Punya Bandara?
Menawarkan pesona unik, Pulau Panjang rasanya layak dijadikan destinasi wisata selain alternatif pilihan lain. Setelah kemudahan akses menuju tempat tujuan semakin mudah, Anda juga akan disambut ramah penduduk sekitar.
Tempat ini merupakan sebuah pulau kecil dalam kawasan kelurahan Pulau Kelapa, sebagai objek wisata. Uniknya, tempat ini juga mempunyai landasan pacu berukuran 900x23m yang rencananya akan dijadikan sebuah bandar udara.
Pemerintah kabupaten setempat telah merencanakan dan mengembangkan bandar udara ini sejak tahun 2006. Diperlukan upaya reklamasi akan rancangan tersebut dapat diwujudkan, bahkan akan dilakukan perlebaran landasan pacu menjadi 1400x300m.
Nantinya akan bisa digunakan sebagai landasan bagi pesawat berkapasitas 50 orang, atau menjadi bandara kelas III C. Pada tahun 2009, pemerintah setempat membangun tanggul sebagai pembatas reklamasi.
Pulau ini juga mempunyai fasilitas penunjang lain, meliputi dermaga kayu serta villa, sayangnya saat ini tidak terawat. Sebagian besar kawasannya terdiri dari aspal landasan pacu, sehingga tidak banyak pohon tumbuh.
Untuk mendatangi kawasan ini, para wisatawan tidak perlu bingung lagi akan menggunakan transportasi apa. Bagi pengunjung sekitar Jakarta atau luar negeri mungkin membutuhkan tour guide sebagai pemandu.
Wisatawan dapat memanfaatkan kendaraan pribadi untuk mencapai dermaga, misalnya motor atau mobil milik sendiri. Tentu ada kesenangan sendiri ketika hanya mengandalkan panduan Google Maps sambil mencari jalan terbaik.
Jika memutuskan menggunakan kendaraan umum baik bis atau transportasi lainnya, hal ini bukanlah masalah besar. Lanjutkan perjalanan menggunakan perahu motor menuju objek wisata tujuan Anda.
Sebelum menuju wisata terutama kawasan pesisir, pastikan kondisi cuaca sedang bersahabat, sehingga tidak mengganggu liburan Anda. Kemudian siapkan segala perlengkapan atau kebutuhan krusial lainnya, misalnya toiletries.
baca : Weekend di Pulau Geteng Kecil, ini Hal yang Bisa Anda Lakukan
Pembangunan Pulau Panjang Kepulauan Seribu Saat Ini
Sandiaga Uno, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, dahulu berniat menghidupkan kembali landasan udara di wilayah Kepulauan Seribu. Hal ini bertujuan supaya dunia pariwisata setempat ikut terangkat.
Apabila hal tersebut dapat diwujudkan, maka akan wisatawan akan sangat terbantu dari segi aksesibilitas. Kemudahan ini nantinya akan menarik lebih banyak pengunjung daripada waktu sebelumnya, juga akan dikembangkan berbasis digital.
Landasan udara tersebut diketahui sudah tidak difungsikan semenjak 12 tahun silam, padahal potensinya sangat bagus untuk mendukung pariwisata setempat. Landasan tersebut mempunyai ukuran sekitar 900x23m.
Semua hal di Pulau Panjang Kepulauan Seribu dapat dimanfaatkan sebagai modal pengembangkan industri pariwisata. Sandiaga Uno bahkan sempat mengibaratkan lokasi ini dengan sebutan sleeping giant, atau raksasa yang tertidur.
Pemerintah kabupaten setempat hendak menjadikan Pulau Panjang sebagai tujuan wisata religi, sesuai fungsi awalnya, yaitu zona jasa dan perdagangan. Terkait potensi dan keunikan setiap lokasi, Bupati sudah memikirkannya matang-matang.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan bahwa keberadaan pembangunan bandar udara tidak lagi dapat dilanjutkan. Oleh karena itu, pihak berwenang akan mengembalikan fungsi awalnya sebagai zona perdagangan serta jasa.
Sesuai Keputusan Bupati No 371 Tahun 2021, maka wilayah tersebut akan dijadikan sebagai objek wisata religi. Bertepatan dengan adanya makam keramat milik Sultan Maulana Mahmud Zakaria.
Pembangunan akses menuju lokasi merupakan langkah strategis pertama yang perlu dilakukan untuk mewujudkan rencana tersebut. Saat ini, sedang dibangun dermaga serta jalan menuju lokasi makam tersebut.
Bupati Junaedi ingin lokasi tersebut dapat dikunjungi banyak orang serta dikagumi layaknya makam besar lain. Di lokasi tersebut juga tersedia bangunan berupa joglo sebagai tempat berteduh pengunjung.
baca : Spot Wisata Instagramable di Pulau Seribu untuk Anak Muda
Pulau Panjang Kepulauan Seribu sebagai Wisata Religi
Pemerintah kabupaten setempat akan mengembangkan destinasi wisata religi baru, tepatnya di area makam Sultan Maulana Mahmud Zakaria. Beliau merupakan salah satu bangsawan dari Kesultanan Banten di masa lampau.
Berbagai upaya pembenahan terus diusahakan supaya rencana tersebut bisa diwujudkan dan menjadi keuntungan tersendiri bagi daerah terkait. Akses jalan menuju makam diperkirakan telah mencapai 20 persen rampung.
Hingga saat ini tidak ada yang tahu menahu mengenai asal usul pasti makam Sultan Maulana Mahmud Zakaria tersebut. Keberadaan makam diketahui juru kunci dari neneknya melalui wisik atau bisikan batin.
Makam ini secara turun temurun telah dijaga oleh keluarga juru kunci, yang juga merupakan keturunan sesepuh penduduk Pulau Kelapa. Terdapat dua makam lain selain milik Sultan Maulana Mahmud Zakaria.
Proses perawatan makam sebelumnya sempat diserahkan kepada pihak kelurahan, namun tidak ada yang mampu melakukan tugas. Juru kunci mendapatkan bisikan batin supaya makam dijaga oleh istrinya, Mursidah bin Muhabah.
Dengan adanya pembangunan ini diharapkan Pulau Panjang Kepulauan Seribu tidak hanya menjadi wisata religi, namun juga sebagai lokasi water sport seperti snorkeling. Hal ini akan berdampak positif bagi warga setempat.
Selain pembangunan akses jalan, pemerintah sekitar juga mengusahakan pembangunan mushola dan perbaikan lainnya. Lokasi tersebut sudah menjadi tempat ziarah, setiap bulan kurang lebih 50 orang akan datang berziarah.
Wisatawan dapat memanfaatkan transportasi berupa kapal reguler atau tradisional dari Pelabuhan Kaliadem. Kapal tersebut akan menuju Pulau Kelapa, dari situ ditempuh waktu sekitar 10 menit menuju lokasi menggunakan kapal ojek.
baca lagi : Ini Dia Alasan Anda Harus Berlibur ke Pulau Seribu!
Tips Berwisata Religi ke Pulau Panjang Kepulauan Seribu, Apa Saja?
Negara Indonesia punya berbagai objek pariwisata yang layak dicoba satu persatu, mulai dari kekayaan alam, budaya, hingga religi. Bagaimana tips saat berwisata religi agar manfaat spiritualnya lebih terasa?
Mencari Informasi Selengkap Mungkin
Sebelum pergi ke Pulau Panjang Kepulauan Seribu, pastikan Anda sudah mengetahui lokasi apa yang hendak didatangi. Lengkapi informasi tambahan seperti akses, transportasi, akomodasi, serta ketentuan-ketentuan penting lainnya.
Menggunakan Pakaian Sopan
Melakukan wisata religi tidak bisa disamakan seperti kunjungan biasa, perhatikan bagaimana Anda berpakaian. Pakaian yang sopan merupakan tanda hormat terhadap tempat, makam, atau penduduk setempat.
Menghormati Orang Lain
Sangat umum dijumpai orang sedang melakukan ibadah di kawasan keramat atau disucikan. Maka dari itu, para pengunjung harus menghormati satu sama lain, salah satunya dengan tidak membuat kebisingan.
Tidak Mengambil Foto Sembarangan
Beberapa tempat ibadah melarang para pengunjung mengabadikan gambar benda-benda sekitar atau suasana disana. Ketahui spot khusus mana saja yang dapat diabadikan dan dijadikan objek foto.
Tidak Membuang Sampah Sembarangan
Dimana saja tempatnya, peraturan ini berlaku untuk semua orang demi menjaga kebersihan dan kelestarian wilayah sekitar. Bila perlu sediakan tempat sampah sendiri agar tidak kebingungan jika hendak membuang sampah.
Nikmati pengalaman spiritual dengan baik dengan mematuhi peraturan serta beberapa tips pada penjelasan di atas. Pulau Panjang Kepulauan Seribu merupakan salah satu alternatif wisata religi terbaik.