Pergi berlibur sepertinya ada yang kurang jika tidak mencicipi kuliner khas Kepulauan Seribu. Tidak hanya dikenal lewat ekosistem baharinya yang menawan. Kepulauan Seribu juga terkenal akan kebudayaan dan makanannya.
Salah satunya adalah kuliner kue peler bedebu yang menjadi bagian dari jajanan favorit yang perlu dicoba. Jika Anda yang sedang berlibur ke Kepulauan Seribu, jangan lupa untuk menjajal kuliner unik ini.
Kudapan manis yang bisa ditemui di daerah Jakarta bagian Utara ini adalah kuliner khas Kepulauan Seribu. Tidak hanya berbentuk bulat, ternyata kue ini juga ditaburi ampas kelapa seperti jajanan klepon.
Kuliner Peler Bedebu Serupa dengan Jajanan Klepon
Kue peler bedebu ini memiliki rasa yang manis dan gurih, sama seperti jajanan tradisional klepon asal Jawa. Isian dari kue peler bedebu ternyata juga mirip sekali dengan klepon.
Isian makanan ini yaitu gula merah cair, ketika digigit akan meleleh dan lumer dalam mulut. Hanya saja perbedaannya terletak pada bahan dasar utama. Pada kudapan klepon berbahan dasar tepung ketan.
Pada kuliner khas Kepulauan Seribu ini, tidak cukup berbahan dasar dari tepung ketan saja. Namun juga berbahan ubi tumbuk halus yang sebelumnya ditumbuk kemudian dicampurkan dengan tepung sagu dalam adonannya.
Proses penumbukan serta pencampuran tepung sagu inilah selanjutnya dijadikan bahan utamanya. Sehingga berbeda dengan jajanan tradisional klepon yang biasa dijual di pasaran. Meskipun begitu, proses memasaknya sama-sama dengan cara dikukus.
Pemberian Nama Dicetuskan dari Candaan
Asal mula kuliner khas Kepulauan Seribu ini disebut kue peler bedebu, ternyata memiliki arti dalam pemberian Namanya. Peler artinya makanan dengan teksturnya lembek dan berbentuk seperti bola, alias bulat.
Sedangkan, pada pemberian nama bedebu ini memiliki arti berdebu. Maksudnya adalah taburan kelapa pada seluruh permukaan jajanan tradisionalnya. Sampai akhirnya masyarakat di sana menyebut kue peler bedebu dari tampilan makanannya.
Namun ada hal menarik untuk Anda ketahui dari penamaan kudapan mungil asal daerah ibu kota tersebut. Arti dari pemberian nama itu terbilang unik karena tercetus dari sebuah candaan tahun 1970-an.
Candaan dari masyarakat di sana ternyata berakhir dengan kesepakatan penyebutan nama kue peler bedebu. Jadi jika berkunjung ke Kepulauan Seribu, jangan lupa mencicipi kudapan nikmat ketika menjumpainya pada waktu berlibur.
Kudapan Tradisional Ini Sempat Viral di Media Sosial
Jajanan satu ini ternyata pernah viral di laman sosial media hingga ditelusuri seluk-beluknya. Meskipun begitu kue peler bedebu juga bukanlah sesuatu yang baru dalam daftar list kuliner khas Kepulauan Seribu.
Justru karena pernah viral, kudapan tersebut menjadi sasaran wajib bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah itu. Mencicipi teksturnya sangat lembut, kenyal, dan manis hingga cocok dijadikan makanan penutup.
Kuliner khas Kepulauan Seribu memang memiliki karakteristik unik dalam pemberian Namanya. Seperti kue peler bedebu, jajanan ini dianggap mirip dengan kelamin laki-laki. Namun, pemberian nama itu tidak mempengaruhi rasa kuenya.
Walaupun rasanya gurih dan nikmat, kue ini tidak mudah ditemukan di sana. Kudapan penutup sering tersedia dalam perayaan sebuah acara, bulan Ramadan, ataupun jika ada konsumen yang memesan.
Bahan Sulit Ditemui Kuliner Khas Kepulauan Seribu Jarang Dibuat
Mungkin akan memunculkan pertanyaan dalam pikiran anda. Mengapa jajanan peler bedebu jarang dibuat sebagai kuliner yang dibuat sehari-hari untuk dijual? Faktanya karena di sana susah menemukan bahan utama makanan ini.
Padahal kue peler bedebu menjadi salah satu kuliner khas Kepulauan Seribu. Tapi justru bahan olahannya tidak bisa dibeli di lokasi kudapan itu berasal. Jadi mengharuskan warga untuk menyeberang ke Jakarta.
Sehingga kebanyakan orang yang ingin menikmati jajanan ini, harus rela mengeluarkan energi dengan lebih besar demi menyeberang ke Jakarta. Namun, perjuangan melelahkan tersebut akan tergantikan setelah menjadi kudapan manis lezat.
Jika menjumpai jajanan tradisional tersebut di pasaran, Anda sangat beruntung bisa merasakan hidangan manis kuliner Khas Kepulauan Seribu. Tidak heran jika sulit ditemui, hanya pada waktu tertentu saja bisa dicicipi.
Janda Mengandang Kuliner Khas Kepulauan Seribu Lainnya
Selain peler bedebu, kudapan tradisional lainnya dengan nama nyeleneh juga dimiliki oleh kue janda mengandang. Kue ini juga bagian dari kuliner tradisional yang terbuat dari tepung sagu dan ampas kelapa.
Selain itu, proses memasaknya sama seperti kue peler bedebu yakni melalui cara pengukusan. Kue janda mengandang diberikan campuran ampas kelapa sebagai pelengkap, yang telah dikukus hingga masak dan bisa dimakan.
Kudapan manis ini akan terasa lengkap dan enak jika diberikan air gula jawa sebagai pendamping cocolannya. Air gula jawa ini terbuat dari gula merah yang telah dicairkan untuk dijadikan sausnya.
Nyatanya, kue ini berasal dari salah satu pulau di Kepulauan Seribu. Tepatnya di Pulau Tidung, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta sebagai daerah ibu kota.
Filosofi Kuliner Khas Janda Mengandang
Ditinjau dari bahan pengolahan jajanannya, tidak ada sesuatu yang istimewa dari kue janda mengandang. Justru bagian istimewanya terletak pada pemberian nama dari awal mula terbentuknya kuliner Khas Kepulauan Seribu ini.
Konon katanya kue ini diberikan oleh istri kepada sang suami sebelum pergi melaut. Karena tidak ada yang mengetahui nasib para suami ketika sedang melaut di lautan lepas dengan berbagai bahayanya.
Kue janda pengandang ibaratkan sebagai metafora yang menggambarkan kisah dari para istri pelaut. Tentunya hal ini didorong dari pemikiran yang mengatakan bahwa sang suami belum dipastikan bisa kembali ke rumahnya.
Maka diberikanlah nama tersebut dengan mengibaratkan istri ini akan menjadi janda yang akan ditinggal suaminya selamanya. Memang terlihat kejam, namun beginilah filosofi dari awal mula pemberian nama kue janda mengandang.
Jajanan Ini Disebut Juga Kue Janda Kecemplung
Tidak hanya mengutamakan keunikan namanya, kuliner Khas Kepulauan Seribu ini memiliki cita rasa legit. Dalam setiap gigitan dan cocolannya pada air gula jawa membuat Anda merasa ketagihan untuk terus mencoba.
Kue janda mengandang ini berwarna cream dengan bentuknya seperti persegi Panjang. Cocolan air gula merah dan ampas kepala yang telah dikukus dipisahkan dalam wadah berbeda, sehingga bisa dinikmati sesuai selera.
Kue janda mengandang juga dikenal dengan sebutan janda kecemplung. Mungkin karena dicelupkan pada cocolannya yang membuat jajanan ini tenggelam dalam air. Kecemplung memiliki artian tenggelam atau terendam oleh air.
Julukan lain penggunaan kata kecemplung ini dilihat dari cara menyantap kudapan janda mengandang. Kepulauan Seribu tidak cukup menghadirkan kelautannya yang indah. Melainkan makanan unik dengan sebutan khasnya menjadi ciri lainnya.
Bagi Anda para penikmat kuliner dan menyukai kegiatan traveling ke luar kota. Kedua jajanan unik khas kepulauan indah tersebut cocok untuk dinikmati sembari berjalan-jalan di daerah Jakarta bagian Utara itu.
Mencicipi makanan khas negeri sendiri menjadi pengalaman yang tak terlupa. Karena setiap daerah memiliki keunikan masing-masing dari cita rasanya. Rasa yang khas tentu akan mengingatkan Anda sewaktu berlibur di sana.
Sangat disayangkan jika Anda pergi berlibur namun tidak mencicipi kulinernya. Jajanan tradisional peler bedebu dan kue janda mengandang menjadi kuliner khas Kepulauan Seribu yang wajib Anda coba.